Review Buku SKILL WITH PEOPLE - Les Giblin

JUDUL     : Skill With People
PENULIS : Les Giblin


Buku SKILL WITH PEOPLE merupakan sebuah buku saku yang dapat kalian jadikan pedoman dalam bersosialisasi antar manusia. Buku ini mengajarkan kalian dasar-dasar yang harus kalian pahami tentang manusia dalam memandang dirinya sehingga kalian mampu berkomunikasi dengan tepat.

Hanya dengan memahami 1 dari kodrat manusia, kalian akan bisa mengendalikan orang lain. Menurut Les Giblin, satu dari kodrat manusia yang penting itu adalah "Orang utamanya hanya tertarik pada diri mereka sendiri, bukan pada Anda".

Dari landasan itulah, akhirnya menciptakan cara pandang baru bagi kita untuk menyikapi orang lain.

Contoh sederhana:
Bila kita ingin disukai oleh orang lain maka yang harus kita lakukan adalah membuat orang itu merasa disukai, buat mereka merasa bahwa dirinya menarik. Bukan sebaliknya, jangan show up demi menarik perhatian orang agar mereka menyukai kita.
Seperti misalnya, pertama kali berkenalan dengan orang, maka tanyakanlah hal-hal tentang dirinya, biarkan mereka berbicara tentang diri mereka. Semakin mereka terbuka untuk berbicara tentang diri mereka, maka mereka akan memiliki kesan baik terhadap Anda dengan sendirinya.

Begitupun kita berbicara dengan orang yang sudah dikenal, tanyakan hal yang mengarah pada diri mereka, misalnya "Bagaimana liburanmu kemarin, apakah disana menyenangkan?"

Ingatlah selalu landasannya "Orang utamanya hanya tertarik pada diri mereka sendiri"
Jadi, jika anda bisa mengarahkan orang untuk membicarakan diri mereka, mereka akan sangat menyukai Anda.

Selain itu, landasan tersebut juga dapat membuat kita bisa mempengaruhi, mengendalikan hingga membuat seseorang mau melakukan apa yang kita inginkan. Tentunya dalam konteks hal-hal yang positif.

Untuk bisa melakukan itu, kita harus mulai dengan cara membuat orang merasa dirinya penting. Tentunya sekali lagi "orang utamanya hanya tertarik pada diri mereka sendiri". Maka buatlah seseorang tersebut merasa penting, lalu setelah itu sisipkan tujuan kalian didalamnya.

Contohnya, bila kita ingin seseorang melakukan sesuatu untuk kita.
"John, kamu sangat berdedikasi pada perusahaan. Bahkan kamu mampu menghasilkan progress yang signifikan pada project bulan lalu. Maka, saya yakin project baru ini sangat cocok saya berikan kepadamu karna sejauh ini kamulah yang mampu bekerja dengan progress sangat baik".

Dengan cara seperti itu, kemungkinan besar John akan mengambil project tersebut serta bekerja dengan sebaik mungkin. Hal itu terjadi karena dari awal kita membicarakan tentang dirinya yang tentunya adalah hal yang menarik untuk ia dengar, lalu kita membuat ia merasa menjadi seorang yang penting. Seketika, John akan senang hati melakukan apa yang kita inginkan.

Contoh lainnya, bila kita ingin mempengaruhi orang untuk membeli sesuatu.
"Hai, Maria. aku lihat kamu semakin sibuk dan banyak sekali menangani klien. Aku dengar prestasimu sangat bagus, hingga mendapat klien lebih dari target. Penampilanmu juga sangat memuaskan, sepertinya tas ini cocok sekali untuk menunjang karirmu yang cemerlang. Aku lihat beberapa klienmu juga memakai merk yang sama. Terlebih kamu akan terlihat lebih meyakinkan karna tampak lebih elegan dimata klien. Kamu tidak perlu membayarnya secara cash, kamu boleh mencicilnya 3 kali.

Sejak tadi kita berbicara tentang diri Maria, sehingga ia akan tertarik mendengarkan kita. Selain itu kita membuat ia merasa dirinya penting dan berharga. Tentunya ketika kita menawarkan sesuatu untuk dirinya dan keperluan dirinya ditambah dengan penawaran yang menarik. Maka kemungkinan besar Maria akan membeli tas tersebut.


Dari sini, kita berhasil mempengaruhi Maria dari sisi kepentingan dia, bukan sisi kepentingan kita sebagai penjual yang berharap Maria membeli demi keuntungan yang kita harapkan. Tapi sebaliknya, kita membuat Maria merasa diuntungkan dengan penawaran tersebut.

Itulah contoh-contoh sederhana yang bisa kita lakukan hanya dengan landasan "orang utamanya hanya tertarik dengan dirinya sendiri"

Kalian dapat mempelajari banyak hal lainnya dengan membaca buku SKILL WITH PEOPLE




Comments