Sukulen merupakan tanaman yang berasal dari tempat bertekstur pasir dan bersuhu panas.
Sukulen biasa ditemukan di daerah-daerah tandus seperti afrika, amerika selatan, madagaskar dan beberapa tempat lain di dunia. Pada umumnya sukulen memiliki tektur batang atau daun yg berbulu, maupun berlapis lilin. Hal ini digunakan oleh sukulen untuk memperkecil penguapan air yang terjadi pada sukulen ketika ia berada ditempat panas hingga tandus sekalipun.
Keindahan dan keberagaman jenis sukulen, membuat para pecinta tanaman membudidayakannya meski jauh dari tempat asalnya. Sukulen dijadikan tanaman hias sedemikian rupa yang seringkali dirangkai dengan beragam konsep oleh para pembudidaya hingga menjadi suatu karya tersendiri yang dinamakan terarium garden.
Beragam jenis dan bentuk sukulen terkadang membuat kita sulit untuk mengidentifikasi, apakah nama dan jenis dari sukulen tersebut. Untuk mempermudah, kamu bisa mulai mengidentifikasinya melalui genus sukulen tersebut.
Berikut beberapa genus sukulen yang populer kita temui dan sering dibudidayakan:
1. Echeveria
Sukulen genus ini adalah yang paling sering kita temukan terutama di Indonesia. Bentuknya seperti bunga dan mayoritas bertekstur lilin. Echeveria juga memiliki banyak variasi warna yang mencolok sangat indah untuk dipandang dan dijadikan tanaman hias.
Sukulen genus ini adalah yang paling sering kita temukan terutama di Indonesia. Bentuknya seperti bunga dan mayoritas bertekstur lilin. Echeveria juga memiliki banyak variasi warna yang mencolok sangat indah untuk dipandang dan dijadikan tanaman hias.
2. Sedum
Sedum merupakan sukulen yang seringkali dijuluki sebagai "jelly bean" karena bentuknya yang mayoritas lonjong dan berisi serta penuh warna layaknya jelly bean. Bentuk dan warna yang dimiliki sukulen bergenus sedum membuatnya terlihat menggemaskan.
3. Lithops
Lithops merupakan sukulen dengan bentuk menyerupai batu sehingga membuat Lithops sering mendapat julukan sebagai "Living Stone". Bentuknya yang bulat hingga lonjong sangatlah sederhana. Dibagian atasnya pun sering terdapat pola garis yang tidak beraturan, tak jarang membuat Lithops terlihat menyerupai otak manusia. Namun ragam variasi warna yang mencolok, membuatnya tetap terlihat unik dan menarik untuk dibudidayakan. Setelah menjadi besar dan terbelah dua, pada bagian tengah Lithops biasanya akan tumbuh sebuah bunga.
4. Crassula
Crassula merupakan sukulen yang memiliki ciri khas pola bertumpuk-tumpuk dan tinggi memanjang layakanya sebuah sate BBQ. Variasi bentuknya beragam, ada yang lancip, ada pula yang bulat melonjong. Namun begitu mayoritas dari genus ini berwarna hijau. Tak seperti genus lain yang memiliki beragam warna mencolok.
5. Haworthia
Haworthia merupakan sukulen yang memiliki pola layaknya genus aloe. Namun Haworthia memiliki bentuk lebih mini dan mayoritas berbentuk bulat melonjong dan berisi, meski ada beberapa jenis yang juga lancip dan hampir sama seperti Aloe.
6. Kalanchoe
Jika kalian pernah melihat suatu sukulen dengan bunga-bunga kecil dipinggiran kelopak daunnya maka itu adalah sukulen bergenus Kalanchoe. Kalanchoe muda biasanya memiliki pinggiran daun bergerigi dan nantinya setelah besar akan tumbuh bunga-bunga kecil pada tiap geriginya.
7. Sempervivum
Sekilas bila dilihat, sukulen berjenus sempervivum tidak berbeda dengan echeveria. Namun jika lebih diperhatikan kembali, sukulen bergenus sempervivum mayoritas memiliki warna gradasi. Berbeda dengan echeveria yang hanya memiliki satu warna saja pada kelopaknya.
8. Aloe
Aloe merupakan genus sukulen yang mungkin tak kita sadari telah sejak dahulu banyak berada disekeliling kita yaitu sejenis lidah buaya. Namun variasi dari genus aloe ini sangatlah banyak begitu pula dari ragam warnanya mulai dari yang soft hingga sangat mencolok.
Aloe merupakan genus sukulen yang mungkin tak kita sadari telah sejak dahulu banyak berada disekeliling kita yaitu sejenis lidah buaya. Namun variasi dari genus aloe ini sangatlah banyak begitu pula dari ragam warnanya mulai dari yang soft hingga sangat mencolok.
Comments
Post a Comment